Arsip
-
Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah Jilid V
Vol 7 No S5 (2023)De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)
Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.
Termasuk Jilid ini: PERKAWINAN, KELAHIRAN, ANAK
-
Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah Jilid IV: Agama
Vol 7 No S4 (2023)De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)
Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.
Termasuk Jilid ini:
MANUSIA DAN PERJUANGANNYA MELAWAN KEKUATAN DI SEKITARNYA, KOSMOS DAN MITOS, DEWA DAN ROH, PERDUKUNAN, ISLAM
-
“Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah” JILID III
Vol 7 No S3 (2023)De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt
Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.
Termasuk Jilid ini: MASYARAKAT DAN HUKUM; KONSTRUKSI RUMAH; PERANG
-
Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah JILID II
Vol 7 No S2 (2023)De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt
Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.
Termasuk Jilid ini: Bab Ib Negara dan Rakyat: Daerah Lore, Bab II Batu dan Tembaga, Guci Pemakaman Tanah, Patung Kayu
-
Suku-suku Toraja Barat
Vol 7 No S1 (2023)Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.
Termasuk Jilid ini: Negara dan Rakyat: Daerah Kaili, Sigi, Pakawa, Kulawi, Koro
-
Di Pedalaman Sulawesi
Vol 6 No S5 (2022)Di Pedalaman Sulawesi JILID III - TERAKHIR
Budaya Batu, Ondae, Mori, Luwuk, Lamala, Loinang, Banggai, Buton
Vol. 6 No. S5 (2022)
DENGAN 338 ILUSTRASI, 15 PELAT WARNA DAN 18 PETA
Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.
Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.
Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).
Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.
-
Di Pedalaman Sulawesi JILID II
Vol 6 No S4 (2022)Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.
Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.
Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).
Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.
-
Di Pedalaman Sulawesi
Vol 6 No S3 (2022)Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.
Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.
Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).
Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.
-
To Bada di Sulawesi Tengah
Vol 6 No S2 (2022)Masyarakat suku Bada tinggal di Lembah Bada yang terletak di Kabupaten Poso. Artikel-artikel yang termasuk isu ini ditulis seorang missionaris Belanda Jac. Woensdregt yang bertinggal di antara masyarakat ini sebelum mereka masuk agama Kristen. Uraian yang ditulis diterjemahkan dari Bahasa Belanda ini termasuk bab-bab tentang: Pertanian, Perkawinan, Kehamilan, Anak dan Pemakaman
-
Temuan Megalitik di Sulawesi Tengah
Vol 6 No S1 (2022)Temuan Megalitik di Sulawesi Tengah oleh Dr. Walter Kaudern
Buku ini tentang Batu-batu kuno di pegunungan Sulawesi Tengah (Napu, Behoa, Bada) diterbitkan dalam bahasa inggris tahun 1938. Penulis, seorang antropolog Swedia, singgah di Sulawesi Tengah beberapa tahun dan menyelidiki kebudayaan dan batu megalitik termasuk patung, kalamba (tong) dan tutuna (penutupnya). Dalam buku ini ia meninjau semua tulisan yang berada dan bandingkannya dengan tinjauan sendiri. Terjemahan ini dilengkapi dengan tautan ke gambar-gambar asli dari batu megalitik yang ada di Museum Kebudayaan Dunia di Swedia, dan ke tulisan penulis lain yang dikutip. Buku ini diillustrasi dengan 15 peta dan 77 gambar.
-
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur): Jilid VI
Vol 5 No (S6) (2021)Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Peternakan, Pakaian dan Hiasan, Kerajinan tangan, Perdagangan, Perburuan, Penangkapan ikan, Tarian dan Musik, Permainan:
Bab XIX: Peternakan; Bab XX: Pakaian dan Hiasan; Bab XXI: Kerajinan tangan; Bab XXII: Perdagangan; Bab XXIII: Perburuan; Bab XXIV: Penangkapan ikan; Bab XXV: Tarian dan Musik; Bab XXVI: Permainan
-
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid V
Vol 5 No s5 (2021)Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Pertanian, Makanan dan Kemewahan:
Bab XVII: Pertanian, Bab XVIII: Makanan dan Kemewahan
-
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid IV: Perkawinan, Persalinan, Pemakaman
Vol 5 No S4 (2021)Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid IV oleh Dr. Albert C. Kruyt dan Nicolaus Adriani
Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Perkawinan, Persalinan, Pemakaman:
BAB XIII: Perkawinan, BAB XIV. Kehamilan dan Kelahiran, BAB XV. Anak-Anak, Kematian dan Pemakaman -
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid III: Agama dan Perdukunan
Vol 5 No S3 (2021)Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid III oleh Dr. Albert C. Kruyt dan Nicolaus Adriani
Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Agama dan Perdukunan:
Bab IX: Dunia Roh, Bab X: Dukun Wanita (Priesteres) dan Pekerejaannya, Bab XI: Penyakit dan Pengobatannya, Bab XII: Islam di Sisi Selatan Teluk Tomini
-
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur): JILID II
Vol 5 No S2 (2021)Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid II oleh Dr. Albert C. Kruyt dan Nicolaus Adriani Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang: Bab VI. Perang Bab VII. Alam Semesta Bab VIII. Kehidupan Jiwa -
Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid I
Vol 5 No S1 (2021)Buku ini tentang kelompok suku-suku yang sekarang dinamakan “To Pamona” dianggap sala satu ethnografi kolonial terbaik di Hindia Belanda. Selain jabatan ahli atropolog mendamping pemerintah, dua penulis ini adalah missionaris yang tinggal bersama penduduk Pamona selama puluhan tahun sebelum mereka masuk agama Kristen. Buku-buku ini diterbitkan pertama tahun 1912-4. Ini terjemahan edisi kedua (1950).
Terjemahan etnografi panjang tentang suku To Pamona oleh misionaris Albert C. Kruyt dan Nicolaus Adriani ini akan diterbitkan dalam beberapa jilid. Dengan total lebih dari 1500 halaman dalam versi aslinya, terjemahan ini akan dibagi menjadi 6 jilid. Terbitan ini memuat lima bab pertama edisi kedua 1950 dalam bahasa Belanda:
BAB I: Daerah dan Rakyat BAB II. Populasi BAB III. Masyarakat BAB IV. Desa dan Rumah BAB V. Konsep Keadilan
Pembaca harus diperingatkan bahwa buku itu mengandung bahasa rasis.
-
Folktales from the Islamic coastal kingdom of Tojo
Vol 4 No S3 (2020)These epic folktales in the Pamonan language of Central Sulawesi were recorded at the turn of the 20th century in the coastal kingdom of Tojo on the Bay of Tomini by the missionary-Linguist Nicolas Adriani, and translated into Dutch. Adriani's transcriptions were translated into Indonesian in Issue 4 Supplement 2. Because of their length and complexity, and Adriani's skill in interpreting the cultural context, Joost Cote has translated this material into English as well, which we present in this issue.
-
Cerita Dongeng Orang-Orang Beragama Islam di Pesisir Teluk Tomini
Vol 4 No S2 (2020)Teks , terjemahan dan analisis dari tiga cerita dongeng pribumi terpanjang yang tercatat pada awal abad kesembilan belas. SAWERIGADING DI TANAH ASING: Mitos I La Galigo di Sulawesi Tengah (Orang Lauje) oleh Jennifer W. Nourse. KISAH SESE nTAOLA: Pengantar dan Terjemahan (Kerajaan Tojo) diterjemahkan oleh N. Adriani. Laolita i Wali mPangipi: Kisah Wali mPangipi (Kerajaan Tojo) diterjemahkan oleh N. Adriani
-
“Ketika Tulang Belulang Tertinggal”: Kajian Budaya Material Sulawesi Tengah
Vol 4 No S1 (2020)“Ketika Tulang Belulang Tertinggal” menelaah pengertian kosmos dan masyarakat yang diekspresikan dalam budaya material penutur Kaili-Pamona Sulawesi Tengah, Indonesia, pada awal 1900-an. Ada dua tema utama: konsep waktu yang terwujud dalam objek nyata, dan hubungan antara manusia dan dunia roh yang tercermin dalam budaya material mereka. Item-item yang dipilih untuk menggambarkan konsep waktu meliputi mas kawin, tulang belulang leluhur dan pusaka, sedangkan transendensi diperiksa melalui atribut dukun, pakaian dan benda-benda ritual. Materi diambil dari museum Eropa dan catatan etnografi ekstensif misionaris awal, pelancong dan sarjana. Yang paling penting adalah tekstil impor dan kain kulit kayu pribumi, tetapi karena karakteristik material yang berbeda dan makna yang diberikan padanya, mereka mencerminkan waktu dengan cara yang berbeda.
-
LOBO 4(1)
Vol 4 No 1 (2020)Dalam LOBO edisi kali ini kami menyajikan dua kelompok artikel. Kumpulan tiga artikel pertama mencakup berbagai aspek Kolonialisme Belanda di Sulawesi Tengah selama era “Kebijakan Etis”. Kumpulan kedua dari tiga artikel mengkaji aspek-aspek transformasi kolonial dari lagu dan tarian tradisional di bawah pengaruh negara dan misi di bagian barat provinsi.
-
Kerajaan Mori: Sejarah dari Sulawesi Tengah
Vol 3 No S3 (2019)Buku ini mengupas sejarah Kerajaan Mori, salah satu kerajaan di Indonesia yang berkembang sekitar abad ke-16. Wilayah kerajaan ini sekerang menjadi bagian dari wilayah Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Edward L. Poelinggomang, sejarawan yang memang memfokuskan perhatian pada kajian sejarah lokal Sulawesi, melalui buku ini menelusuri perkembangan kerajaan itu dari awal hingga meleburkan diri menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengeksplorasi sedemikian rupa berbagai sumber sehingga karyanya ini menjadi buku pertama yang secara luas berhasil menguak dinamika internal yang mendasari proses kesejarahan Kerajaan Mori lengkap dengan keadaan sosial-budaya masyarakatnya. Sebuah buku penting sebab bukan saja menyumbangkan kajian sejarah lokal kita yang miskin, tetapi juga pengetahuan kita memang miskin ihwal daerah-daerah dan masyarakat dengan sejarahnya di Indonesia.
-
Kerajaan Mori
Vol 3 No S2 (2019)Dalam edisi ini LOBO menerbitkan 3 artikel tentang kerajaan Mori. Artikel-artikel ini menceritakan kontak awal antara pangeran Mori, Marunduh, dan tokoh kolonial Belanda dalam narasi orang pertama. Artikel-artikel tersebut adalah:
"Dari Poso ke Mori" (1899) oleh dua misionaris N. Adriani dan A.C. Kruyt.
"Buku Harian Harian Perjalanan dari Tojo ke Mori (Sulawesi Tengah), dan Kembali ke Danau Poso" (1906) oleh pejabat Hindia Belanda F.R. Maengkom.
"To Mori dari Tinompo" (1924) sebuah etnografi oleh misionaris Jan Kruyt, putra A.C. Kruyt.
-
Bangunan dan Pemukiman di Sulawesi Tengah
Vol 3 No S1 (2019)Buku ini berinci gambar dan denah bangunan dari pemukiman di pegunungan Sulawesi Tengah pada tahun 1918. Buku asli ditulis oleh Walter Kaudern, seorang Swedia, diterjemahkan ke Bahasa Ingris dan dicetak 1925. Buku ini terjemahannya dalam basa Indonesia. Penulis mengkategorikan bangunan-bangunan pada orang Toraja Sulawesi Tengah atas 3 bentuk, pertama, Balai sakral (lobo) yang meliputi 7 tipe yakni tipe-tipe: Kulawi, Pipikoro, Mopahi, Lindu, Towulu, Bada-Besoa, Boku. Kedua, bangunan rumah tinggal yang meliputi 3 buah tipe, yakni tipe rumah Kulawi, tipe rumah Napu-Besoa-Koro dan tipe rumah Kaili-Sigi. Ketiga, Lumbung yang meliputi 2 tipe, yakni tipe gampiri, dan tipe paningku. Penulis menyebutkan bahwa perbedaan di antara ketiga bentuk bangunan tempat tinggal disebabkan oleh struktur bagian bawah rumah yang mempengaruhi bentuk bangunan atasnya. Untuk memastikan bahwa gambar-gambar tersedia dalam semua detail yang ada, dalam terjemahan ini hyperlink disediakan ke arsip foto daring dari foto-foto asli di Swedia; dan untuk versi denah lantai yang lebih besar.
-
LOBO JILID 3
Vol 3 No 1 (2019)Artikel-artikel ini adalah terjemahan dari publikasi berbahasa Inggris yang diulas sejawat tentang Sulawesi Tengah yang telah muncul di jurnal lain. Artikel-artikel tersebut mencakup berbagai topik mulai dari aturan kerajaan tradisional hingga penambangan mika, serta membahas sebagian besar wilayah di Sulawesi Tengah dari Lauje di utara hingga To Pamona di timur.
-
Laolita nTo Pamona (Cerita Dongeng Orang Pamona)
Vol 2 No 1 (2018)Buku cerita rakyat Pamona ini adalah isu pendamping kamus Bahasa Pamona-Indonesia di Isu 1. Cerita rakyat ini direkam oleh ahli bahasa misionaris N. Adriani pada pergantian abad kedua puluh.