Archives

  • Seni di Sulawesi Tengah
    Vol. 6 No. S6 (2022)

    Oleh Walter Kaudern

    Seni di Sulawesi Tengah yang ditulis oleh mendiang Dr. WALTER KAUDERN yang wafat pada bulan Juli 1942, adalah bagian dari seri Studi Etnografi di Celebes. Buku ini yang membahas seni pribumi terillustrasi dengan banyak gambar dan foto yang digambarkan oleh penulis sendiri. Yang paling banyak obyek-obyek yang bibahas disimpan di museum-museum di Eropa. Untuk melengkapi karya ini, tautan web ditambah antara gambar dan obyek orisinal yang ada di situ. Oleh karena itu, pembaca boleh menemukan koleksi-koleksi seni Sulawesi Tengah, hiasan, pakaian dan patung yang sudah lama dihilangkan dari tanah air.

  • Banggai, Bungku dan Mori
    Vol. 9 No. S1 (2025)

    Enam artikel ini merupakan artikel-artikel pertama yang ditulis oleh para misionaris dan penguasa kolonial Belanda tentang negara-negara bagian di Sulawesi Timur. Artikel-artikel ini ditulis antara tahun 1854 dan 1908, dan mencakup wilayah Mori, Bungku, dan Banggai. Tiga artikel pertama membahas serangan Belanda tahun 1856 terhadap kerajaan Mori atas dorongan Kesultanan Ternate dan wilayah bawahannya, Bungku. Dua artikel berikutnya, yang ditulis oleh misionaris A.C. Kruyt, merupakan hasil kunjungan singkat ke Mori pada tahun 1900 untuk bertemu Marundu, Datu ri Tana, yang menjadi informan sebagian besar informasi tentang daerah pedalamannya. Artikel terakhir merupakan laporan pemerintah tentang Banggai, Bungku, dan Mori oleh pejabat kolonial pertama yang bertanggung jawab atas pemerintahan langsung di Sulawesi Timur, yang pada dasarnya menggantikan Ternate sebagai kekuatan kolonial.

  • Pemakaman Toraja-Sa’dan
    Vol. 8 No. S4 (2024)

    Edisi LOBO ini berfokus pada artikel-artikel awal tentang ritual kematian Tana Toraja di era kolonial. Artikel pertama merupakan dokumen penting pemerintah kolonial yang merangkum adat Makale sebagaimana dipahami oleh pejabat kolonial Belanda, E.A.J. Nobele, pada tahun 1926. Dokumen ini sering dikutip sebagai referensi dalam artikel-artikel tentang budaya Sa’dan. Artikel-artikel selanjutnya membahas praktik pemakaman di wilayah tersebut dan memuat banyak foto makam tebing terkenal yang khas dalam budaya Sa’dan. Termasuk juga terjemahan transkripsi panjang nyanyian kematian karya H. Van der Veen yang merupakan bagian penting dari ritual kematian.

  • Produksi Kain Kulit Kayu di Sulawesi Tengah
    Vol. 8 No. S3 (2024)

    Sebelum ditemukannya atau diadopsinya tekstil tenun, kain kulit kayu digunakan sebagai pakaian di banyak, jika tidak semua, daerah tropis di dunia. Akan tetapi, pembuatannya di Sulawesi Tengah melampaui hampir semua daerah lain dalam hal kerumitan, kehalusan, dan dekorasi. Meskipun kini langka, pembuatan kain kulit kayu di Sulawesi Tengah pada abad ke-19 menonjol sebagai salah satu sistem produksi kain kulit kayu paling halus yang pernah dikembangkan. Tujuh artikel ini membahas seluk-beluk produksi kain kulit kayu oleh perempuan, penggunaannya dalam pakaian dan untuk keperluan lain, dekorasi simbolis, dan penggunaan ritualnya. Artikel-artikel tersebut diilustrasikan dengan kaya dengan contoh-contoh dari Koleksi Museum Eropa dan Amerika.

  • Kerajaan Luwu
    Vol. 8 No. S2 (2024)

    Luwu’ adalah kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Secara nominal, kerajaan ini adalah negara multietnis yang kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Matano/Malili, Mori, serta Sulawesi Tengah dan Selatan. Tujuh artikel dalam koleksi ini merupakan terjemahan dari makalah kolonial Belanda pertama tentang organisasi negara dan budaya lokal yang terkandung di dalamnya, yang sebagian besar ditulis (1889-1912) sebelum pemberlakuan pemerintahan langsung Belanda.

  • Sa'dan dan Mamasa
    Vol. 8 No. S1 (2024)

    Jilid ini memuat terjemahan dari 8 artikel pertama yang ditulis oleh penulis Belanda tentang Tana Toraja dan Mamasa (1902-1923). Kecuali satu orang (A.P. Rijn, seorang administrator kolonial Belanda), mereka semua adalah misionaris (Albert Kruyt, putranya Jan Kruyt, A.A. van de Loosdrecht, dan H. van der Veen). Mereka menggambarkan kondisi politik di dataran tinggi Sa’dan sebelum dan sesudah penjajahan Belanda pada tahun 1905, dengan fokus khusus pada festival Bua’, pemakaman dan makam, tenun, serta berbagai jenis dukun dan ritual yang mereka lakukan. Artikel-artikel tersebut diilustrasikan dengan banyak gambar dan peta.

  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah JILID VIII
    Vol. 7 No. S8 (2023)

    JILID TERAKHIR!!!

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan

    Termasuk Jilid ini: BAB XVI. PAKAIAN DAN PERHIASAN, MAKANAN DAN KENIKMATAN, HEWAN

    BAB XVII. BERBURU DAN MEMANCING

    BAB XVIII. KERAJINAN TANGAN
  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah” Jilid VII
    Vol. 7 No. S7 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan

    Termasuk Jilid ini: BAB XV. PERTANIAN

  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah” Jilid VI
    Vol. 7 No. S6 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

    Termasuk Jilid ini: PERAWATAN ORANG MATI

  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah Jilid V
    Vol. 7 No. S5 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

    Termasuk Jilid ini: PERKAWINAN, KELAHIRAN, ANAK

     

  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah Jilid IV: Agama
    Vol. 7 No. S4 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

    Termasuk Jilid ini: MANUSIA DAN PERJUANGANNYA MELAWAN KEKUATAN DI SEKITARNYA, KOSMOS DAN MITOS, DEWA DAN ROH, PERDUKUNAN, ISLAM

  • “Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah” JILID III
    Vol. 7 No. S3 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

    Termasuk Jilid ini: MASYARAKAT DAN HUKUM; KONSTRUKSI RUMAH; PERANG

  • Suku-Suku Toraja Barat di Sulawesi Tengah JILID II
    Vol. 7 No. S2 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

    Termasuk Jilid ini: Bab Ib Negara dan Rakyat: Daerah Lore, Bab II Batu dan Tembaga,  Guci Pemakaman Tanah, Patung Kayu

  • Suku-suku Toraja Barat Di Sulawesi Tengah
    Vol. 7 No. S1 (2023)

    De West Toradjas van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1938)

    Buku ini sepanjang 2000 halaman merupakan monografi lengkap dari penduduk yang disebut Toraja Barat di Sulawesi Tengah bagian barat. Termasuk monografi ini, uraian geografi, benda-benda pre-histori, sejarah penduduk dan lokasinya, pelapisan sosial, bentuk-bentuk perumahan, institusi perang, kepercayaan, kosmologi dan mitologi, shamanisme, sejarah masuknya Islam ke daerah ini, adat kebiasaan dan upacara di sekitar life cycle, mata pencaharian, pakaian dan perhiasan, makanan dan kerajinan tangan.

     

    Termasuk Jilid ini: Negara dan Rakyat: Daerah Kaili, Sigi, Pakawa, Kulawi, Koro

  • Di Pedalaman Sulawesi JILID III
    Vol. 6 No. S5 (2022)

    Di Pedalaman Sulawesi JILID III - TERAKHIR

    Budaya Batu, Ondae, Mori, Luwuk, Lamala, Loinang, Banggai, Buton

    Vol. 6 No. S5 (2022)

    DENGAN 338 ILUSTRASI, 15 PELAT WARNA DAN 18 PETA

    Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.

    Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga  tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.

    Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).

    Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.

  • Di Pedalaman Sulawesi JILID II
    Vol. 6 No. S4 (2022)

    Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.

    Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga  tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.

    Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).

    Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.

  • Di Pedalaman Sulawesi
    Vol. 6 No. S3 (2022)

    Di Pedalaman Sulawesi JILID III - TERAKHIR

    Budaya Batu, Ondae, Mori, Luwuk, Lamala, Loinang, Banggai, Buton

    DENGAN 338 ILUSTRASI, 15 PELAT WARNA DAN 18 PETA

    Walter Kaudern (1881-1942) adalah seorang Ahli Zoologi dan Etnografer asal Swedia yang melakukan perjalanan penelitian ke Sulawesi Utara dan Tengah antara tahun 1917 dan 1921. Perjalanan tersebut dimulai dengan fokus pada pertanyaan-pertanyaan Zoologi yang banyak dicari di Sulawesi Utara, namun dengan cepat beralih ke permasalahan etnografis di Sulawesi Tengah. Di sini, ia bekerja dalam waktu lama di Kulawi, dan Loinang, dengan kunjungan sampingan komparatif di Pipikoro, Bada' dan Ondae, mengumpulkan 3000 koleksi artefak yang kini disimpan di Museum Kebudayaan Dunia Swedia (Gothenburg). Hasil penelitian lapangannya ia publikasikan dalam bahasa Inggris dalam 6 jilid ekstensif "Kajian Ethnographi di Sulawesi: Hasil Ekspedisi Penulis ke Sulawesi 1917-1920 (1925-45), beberapa jilid di antaranya telah diterjemahkan dalam LOBO.

    Namun Di Pedalaman Sulawesi, merupakan karya survei awal yang diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga  tidak dapat diakses oleh sebagian besar pembaca. Pentingnya karya ini bukan terletak pada laporan temuan zoologi dan etnografisnya yang dilaporkan secara panjang lebar di tempat lain, namun pada refleksi pribadinya yang mendalam terhadap penelitian dan metodenya, dan khususnya interaksinya dengan pemerintah kolonial Belanda, Salvation Army Missionaries, dan khususnya penduduk Sulawesi Tengah. Ini bukanlah potret diri yang puji diri.

    Karya ini akan diterbitkan dalam tiga volume, dan berisi link luas ke koleksi foto yang tersedia di Museum Kebudayaan Dunia (Gothenburg).

    Pembaca diperingatkan bahwa karya ini mengandung bahasa rasis.

  • To Bada di Sulawesi Tengah
    Vol. 6 No. S2 (2022)

    Oleh Jacob Woensdregt

    Masyarakat suku Bada tinggal di Lembah Bada yang terletak di Kabupaten Poso. Artikel-artikel yang termasuk isu ini ditulis seorang missionaris Belanda Jac. Woensdregt yang bertinggal di antara masyarakat ini sebelum mereka masuk agama Kristen. Uraian yang ditulis diterjemahkan dari Bahasa Belanda ini termasuk bab-bab tentang:

    Pertanian, Perkawinan, Kehamilan, Anak dan Pemakaman

  • Temuan Megalitik di Sulawesi Tengah
    Vol. 6 No. S1 (2022)

    Megalithic finds in Central Celebes oleh Dr. Walter Kaudern

    Buku ini tentang Batu-batu kuno di pegunungan Sulawesi Tengah (Napu, Behoa, Bada) diterbitkan dalam bahasa inggris tahun 1938. Penulis, seorang antropolog Swedia, singgah di Sulawesi Tengah beberapa tahun dan menyelidiki kebudayaan dan batu megalitik termasuk patung, kalamba (tong)  dan tutuna (penutupnya). Dalam buku ini ia meninjau semua tulisan yang berada dan bandingkannya dengan tinjauan sendiri. Terjemahan ini dilengkapi dengan tautan ke gambar-gambar asli dari batu megalitik yang ada di Museum Kebudayaan Dunia di Swedia, dan ke tulisan penulis lain yang dikutip. Buku ini diillustrasi dengan 15 peta dan 77 gambar.

  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur): Jilid VI
    Vol. 5 No. S6 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)

    Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona").   Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Peternakan, Pakaian dan Hiasan, Kerajinan tangan, Perdagangan, Perburuan, Penangkapan ikan, Tarian dan Musik, Permainan:

    Bab XIX: Peternakan; Bab XX: Pakaian dan Hiasan; Bab XXI: Kerajinan tangan; Bab XXII: Perdagangan; Bab XXIII: Perburuan; Bab XXIV: Penangkapan ikan; Bab XXV: Tarian dan Musik; Bab XXVI: Permainan

  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid V
    Vol. 5 No. S5 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)

    Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona").   Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Pertanian, Makanan dan Kemewahan:

    Bab XVII: PertanianBab XVIII: Makanan dan Kemewahan

  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid IV
    Vol. 5 No. S4 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)   

    Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona").   Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Perkawinan, Persalinan, Pemakaman:

    BAB XIII: Perkawinan, BAB XIV. Kehamilan dan Kelahiran, BAB XV. Anak-Anak, Kematian dan Pemakaman
  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid III
    Vol. 5 No. S3 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)   

    Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona").   Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang Agama dan Perdukunan:

    Bab IX: Dunia Roh, Bab X: Dukun Wanita (Priesteres) dan Pekerejaannya, Bab XI: Penyakit dan Pengobatannya, Bab XII: Islam di Sisi Selatan Teluk Tomini

  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur): JILID II
    Vol. 5 No. S2 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)    

    Istilah "Toraja" dipakai penulis-penulis ini untul seluruh suku-suku di Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan. Kategori ini dibagi tiga: Toraja Selatan (sekarang di Tana Toraja), Toraja Barat dan Toraja Timur (Para Penutur Bahasa Bare'e, yang sekarang disebut "To Pamona"). Etnografi Panjang ini dibagi 6 jilid. Jilid ini termasuk bab-bab tentang: 

    Bab VI. Perang Bab VII. Alam Semesta Bab VIII. Kehidupan Jiwa
  • Toraja Yang Berbahasa Bare’e dari Sulawesi Tengah (Toraja Timur) Jilid I
    Vol. 5 No. S1 (2021)

    De Bare'e Sprekende Toradja van Midden-Celebes oleh Albert C. Kruyt (1950)

    Buku ini tentang kelompok suku-suku yang sekarang dinamakan “To Pamona” dianggap sala satu ethnografi kolonial terbaik di Hindia Belanda. Selain jabatan ahli atropolog mendamping pemerintah, dua penulis ini adalah missionaris yang tinggal bersama penduduk Pamona selama puluhan tahun sebelum mereka masuk agama Kristen. Buku-buku ini diterbitkan pertama tahun 1912-4. Ini terjemahan edisi kedua (1950).

    Terjemahan etnografi panjang tentang suku To Pamona oleh misionaris Albert C. Kruyt dan Nicolaus Adriani ini akan diterbitkan dalam beberapa jilid. Dengan total lebih dari 1500 halaman dalam versi aslinya, terjemahan ini akan dibagi menjadi 6 jilid. Terbitan ini memuat lima bab pertama edisi kedua 1950 dalam bahasa Belanda: 

    BAB I: Daerah dan Rakyat BAB II. Populasi BAB III. Masyarakat BAB IV. Desa dan Rumah BAB V. Konsep Keadilan

    Pembaca harus diperingatkan bahwa buku itu mengandung bahasa rasis.

1-25 of 36