Vol. 9 No. S2 (2025): To Wana (Bongka), Balantak
Suku To Wana adalah suku petani tebang-bakar yang tinggal di pedalaman cagar hutan Morowali di semenanjung timur Sulawesi Tengah. Secara historis, mereka terbagi menjadi beberapa klan di bawah satu pemimpin, dan tunduk pada kerajaan pesisir Bungku di selatan. Mereka terintegrasi dengan baik dalam perdagangan damar di lembah Sungai Sumara di dekatnya. Etnografi karya Albert C. Kruyt yang diterbitkan pada tahun 1930 ini merupakan gambaran lengkap pertama tentang cara hidup dan hubungan politik kelompok ini.
Pada tahun yang sama, Kruyt juga menerbitkan tiga studi tentang masyarakat Balantak yang telah menetap di wilayah pesisir semenanjung timur. Studi-studi ini mencakup aspek-aspek dasar budaya, permukiman, dan pertanian mereka, serta hubungan mereka dengan kerajaan Banggai. Banggai memainkan peran dominan dalam memerintah To Balantak, tetapi juga Kerajaan Bungku (yang memerintah To Wana). Banggai pada gilirannya berada di bawah Kesultanan Ternate, sebagaimana dibahas pada edisi sebelumnya LOBO 9(S1) dengan judul “Banggai, Bungku dan Mori”.
