Bab XVII: Pertanian
DOI:
https://doi.org/10.25071/2563-2418.94Kata Kunci:
Sulawesi Tengah, To Pamona, Bare'e Toradja, PertanianAbstrak
1. Asal padi, dicuri dari surga. 2. Beras jatuh dari langit. 3. Padi dimuntahkan ayam jantan. 4. Padi itu dibawa atau ditemukan oleh manusia. 5. Pengenalan budidaya padi sawah. 6. Hak atas tanah. 7. Seorang asing membuka ladang di wilay-ah suku lain. 8. Menentukan waktu untuk memulai pekerjaan di lapangan. 9. Konstelasi Ayam Jantan. 10. Perhitungan waktu. 11. Hari-hari bulan kamariah. 12. Mengusir dosa (moandu sala) dan pesta di bengkel (mopatawi). 13. Dukun pertanian (sando mpojamaa). 14. Pilihan tanah untuk lapangan. 15. Pembagian lahan yang tersedia. 16. Ramalan sebelum bekerja di lapangan. 17. Dalam perjalanan ke lapangan. 18. Tempat mombakati. Pohon Pokae. 19. Kegiatan pertama. Mombakati. 20.Pongkaresi. 21. Pengolahan sawah secara kolektif (mesale). 22. Menebang semak belukar (moawu). 23. Penebangan pohon (monowo). 24. Mengusir hujan. 25. Membakar kayu tebangan (monunju). 26. Momboru. 27. Membersihkan tanah (mokuasi). 28. Perawatan benih padi. 29. Waktu penanaman. 30. Pesta menjelang tanam (molanggo). 31. Pengorbanan di molanggo. 32. Pengobatan benih padi. 33. Membuat lubang pertama untuk tanaman. 34. Alat Penggali Lobang (ipaho). 35. Menanam ladang. 36. Perempuan penyalur benih padi. 37. Setelah penanaman selesai. Makanan. 38. Pembuatan pagar (mowaya). 39. Untuk apa tanah berpagar berfungsi. 40. Menyiangi (mewawo) ladang. 41. Tahapan pertumbuhan padi. 42. Membujuk hujan. 43. Peraturan selama menanam padi. 44. Saat padi terancam penyakit. 45. Jiwa padi (tanoana mpae) sebagai burung (jeekuli). 46. Upacara untuk memacu pertumbuhan padi (mopariu, montopu, mompapekaa). 47. Cara agar padi cepat matang. 48. Perjuangan melawan serangga berbahaya. 49. Perjuangan melawan burung padi (dena). 50. Perjuangan melawan tikus. 51. Pertanian dan sastra. Teka-teki. 52. Bercerita. 53. Cerita tentang Roh Padi. 54. Hari-hari menjelang panen. 55. Herba Panen. 56. Pemimpin perempuan saat panen (tadu mpomota). 57. Keranjang panen (pepe,wuwu) dan staf pimpinan. 58. Menjelang panen. 59. Jalan pertama ke lapangan. 60. Pesua mpedonggo. 61. Tadulako mpae. 62. Membawa pulang padi baru. Pesta panen sementara (mangore). 63. Menumbuk padi baru. 64. Memasak dan membagikan beras baru. 65. Makan nasi baru. 66. Pembantu wanita saat panen. 67. Jalannya panen. 68. Memotong, menjemur, dan menghitung padi. 69. Apa yang diharamkan saat pemotongan padi. 70. “Mengukur” ladang (mombantu). 71. Penggunaan kata pengganti. Bahasa panen. 72. Lagu panen (molinga, mobolingoni). 73. Motawanggu, litani panen. 74. Pernikahan improvisasi antara laki-laki dan perempuan. 75. Mopasangke. 76. Pesta panen. Persiapan. 77. Memotong telinga terakhir di ladang. 78. Di gubuk di ladang tunggul. 79. Makan panen dan kembali ke desa. 80. Mengangkut padi ke desa. 81. Lumbung padi (ala). 82. Penyimpanan beras. 83. Moloresi. 84. Tanaman yang ditanam di ladang bersama padi. Jagung. 85. Menanam jagung. 86. Saat jagung tumbuh. 87. Tahapan pertumbuhan jagung. 88. Memakan jagung muda. 89. Mengumpulkan jagung. 90. Coix agrestis dan Setaria italica (jole kojo dan wailo). 91. Tanaman umbi-umbian. 92. Sayuran. 93. Tumbuhan polongan. 94. Rempah-rempah. Jahe (kuya). 95. Kunyit (Curcuma longa, kuni). 96. Cordyline terminalis (soi). 97. Kaempferia rotunda (kudu). 98. Wunga. 99. Labu (taku). 100. Bambu (woyo).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Albert Kruyt (Author)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.