BAB IX. PERDUKUNAN
DOI:
https://doi.org/10.25071/2563-2418.128Kata Kunci:
Toraja Barat, Perdukunan, Mobalia, DukunAbstrak
1. Perkenalan. 2. Dukun pertama. 3. Nama perdukunan dan dukun. 4. Perdukunan di Bada'. 5. Siapa yang menjadi dukun. 6. Magang. 7. Festival penahbisan mobantu di Bada'. 8. Perayaan pentahbisan moliwa di Bada'. 9. Dukun laki-laki. 10. Pakaian dan perhiasan. 11. Jimat. 12. Dukun dalamkehidupan sehari-hari. Larangan makanan. 13. Pemakaman dukun. 14. Kerasukan dukun. 15. Bagaimana Roh Mewujud. 16. Bahasa roh yang mewujud. 17. Para pembantu para dukun. 18. Gaji dukun. 19. Mengembalikan semangat hidup yang hilang. Mobilia di Napu. 20. Mobalia di Besoa. 21. Mobalia di bagian lain daerah pegunung-an. Di Bada'. 22. Mobalia di Rampi'. 23. Mobalia diantara kelompok Koro. 24. Mobalia di kalangan kelompok Kulawi. 25. Perayaan mobalia khusus untuk penyembuhan orang sakit di Napu. Molelingi. 26. Mobatanda. 27. Medopi. 28. Motowugi. 29. Momandoro. 30. Puasa. 31. Mobalia di dataran rendah. 32. Mobalia tampilangi. 33. Mobalia totali. 34. Mobalia ompungi. 35. Mobalia topeule. 36. Mobalia jinja. 37. Mobalia bugi. 38. Bayasa. Mobalia Bone. 39. Festival dukun untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 40. Nokeso di dataran rendah. 41. Kehidupan di dalam lagu. 42. Meja persembahan. 43. Berjalan ke air. 44. Mendandani anak-anak. 45. Turun ke tanah.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Albert C. Kruyt (Author)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.