BAB XIII: Perkawinan 

Authors

  • Alb. C. Kruyt
  • Albert Schrauwers

DOI:

https://doi.org/10.25071/2563-2418.86

Keywords:

Sulawesi Tangah, To Pamona, Bare'e Toradja, Perkawinan

Abstract

  1. Pernikahan adalah sebuah kebutuhan. Tetap tidak menikah. 2. Kematangan seksual. Haid. 3. Pergaulan antara dua jenis kelamin. 4. Persetubuhan. 5. Hubungan kekerabatan. 6. Pernikahan yang dilarang. 7. Hubungan kekerabatan khusus sehubungan dengan hukum perkawinan. 8. Cara menghapus perbedaan generasi. Wence ntida. 9. Asal persembahan penebusan untuk inses. 10. Bentuk sederhana dari persembahan penebusan. Moandu. 11. Bentuk rumit dari persembahan penebusan. Morambulangi. 12. Pernikahan yang tidak diinginkan. 13. Pertunangan anak. 14. Dimana laki-laki mencari istrinya. 15. Mengapa para pria yang minta pada gadis. 16. Persiapan untuk melamar gadis itu. 17. Pengiriman pinangan. 18. Jawaban pinangan. 19. Mengapa pelamar ditolak. 20. Tekanan yang diberikan pada seorang gadis dan penolakannya. Pelarian untuk kawin. 21. Sarana membangkitkan cinta. 22. Pertunangan.Mompakareme. 23. Pemberkatan pernikahan. Mopawawa. Mebolai. 24. Prosesi pernikahan. 25. Prosesi pernikahan dihentikan. Mobolombongi. 26. Makan pernikahan. 27. Pendakian sampai ke kediaman mempelai wanita. 28. Teguran pasangan pengantin. 29. Akhir dari pesta pernikahan. 30. Mas kawin. "Tujuh." 31. Anjing dan mas kawin. 32. Besarnya mas kawin. 33. Dasar mas kawin. 34. Mas Kawin dan kolokompa (sawu). 35. Kegunaannya mas kawin. 36. "Menurunkan" mempelai wanita. Mantudumaka. 37. Kunjungan istri muda ke mertuanya. 38. Hubungan laki-laki dengan mertuanya. 39. Hubungan antara suami dan istri. 40. Poligami. 41. Perzinahan. 42. Perceraian. 43. Menikah kembali dengan wanita yang telah diceraikan. 44. Pernikahan Kristen.

Published

2023-06-20

How to Cite

Kruyt, A. C., & Schrauwers, A. (2023). BAB XIII: Perkawinan . LOBO: Annals of Sulawesi Research, 5(S4). https://doi.org/10.25071/2563-2418.86