Kesepakatan Konservasi Masyarakat sebagai Lembaga untuk Batas Hutan Sumber Daya Bersama

Genesis, Kinerja dan Konteks di Lembah Napu

Authors

  • Gunter Burkard

Keywords:

Tamana Nasional, Konservasi, Sulawesi Tengah, Napu

Abstract

Makalah ini mendokumentasikan proses perubahan keorganisasian di desa Watumaeta, yang terletak 

di lembah Napu, 103 km sebelah selatan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Palu. Dalam beberapa 

tahun terakhir, Watumaeta telah membuat perbaikan substansial dalam hal organisasi masyarakat dan 

pengelolaan sumber daya alam setelah lama memiliki reputasi sebagai “kasus terburuk” dalam hal 

praktik kepemimpinan, disintegrasi sosial dan deforestasi di daerah tersebut. Kasus Watumaeta 

menunjukkan bahwa “prinsip desain” yang sama – alih-alih menjadi faktor pendukung yang konstan 

– justru bisa memiliki efek kontradiktif dalam situasi yang berbeda-beda. Perubahan-perubahan yang 

teramati tidak dapat dijelaskan dengan motivasi konservasionis atau masalah kesetaraan, tetapi dengan 

ancaman yang ditimbulkan oleh ketidakamanan sosio-ekonomi dan kerentanan mutual. Berbeda 

dengan pendekatan Neo-institusionalis yang didasarkan pada “individualisme metodologis”, studi 

kasus ini berfokus pada “keterikatan” budaya, sosio-ekonomi dan kelembagaan dari batas hutan 

sumber daya bersama.

Published

2025-08-01

How to Cite

Burkard, G. (2025). Kesepakatan Konservasi Masyarakat sebagai Lembaga untuk Batas Hutan Sumber Daya Bersama: Genesis, Kinerja dan Konteks di Lembah Napu. LOBO: Annals of Sulawesi Research, 5(1). Retrieved from https://lobo.journals.yorku.ca/index.php/default/article/view/187